The Best Games and Apps

7.5cm Leichtgeschutz 40 (LG 40) Bedil Tanpa Recoil (1941)

7.5cm Leichtgeschutz 40 tanpa recoil (daya hentak kebelakang) adalah senjata yang dikembangkan untuk digunakan oleh elemen Angkatan Udara bersenjata ringan dari militer Jerman.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh para perencana perang semenjak pembentukan kesatria yang terjun dari udara - dikenal dengan "paratrooper/pasukan terjun payung" - adalah melengkapi mereka dengan persenjataan agar mudah mereka gunakan ketika sedang berada di udara.

Perang Dunia 2 spurred pengembangan atas segala sistem, termasuk segala solusi atas segala permasalahan seperti cara menerjunkan tank ringan dan artileri dari pesawat terbang. Dimulai pada tahun 1937, 2 tahun sebelum invasi Jerman ke Polandia, Rheinmetall memulai pekerjaannya (menggandeng Krupp) untuk mendesain senjata yang tidak menyebabkan daya hentak kebelakang bagi militer Jerman - khususnya untuk pasukan terjun payung dibawah divisi Luftwaffe, yang akan bertugas terjun langsung ke area musuh, penaklukan dan yang paling penting, mengamankan posisi strategis sebelum pasukan inti tiba untuk membantu. Target dapat berupa bandara, jembatan atau checkpoint yang mempunyai pertahanan yang baik dan elemen kejutan adalah keuntungan utama.

Desain senjata tanpa recoil diadopsi oleh militer Jerman pada tahun 1940 dan secara resmi diberi julukan LG1 ("7.5cm Leichtgeschutz 1") walaupun kemudian diganti dengan yang lebih tradisional "LG40" untuk mengindikasikan tahun pembuatan (1940). Julukan "LG" adalah kependekan dari kata "Leichtgeschutz" yang artinya kurang lebih sama dengan "Senjata Kelas Menengah". Produksi dalam skala penuh dimulai tahun 1941.

Sistem senjata tanpa recoil memungkinkan proyektil kaliber besar untuk diluncurkan dari laras berbentuk pipa tanpa kerumitan dan recoil yang besar sehingga tidak perlu merasakan tekanan sebagai hasil dari tembakan. Hal ini mengurangi waktu pembuatan, berat total dan menyediakan senjata yang memuaskan bagi pasukan yang biasanya bersenjatakan senjata ringan.

Senjata tanpa recoil biasanya hadir dalam dua jenis - larasnya dibuat alur untuk rotasi bagi proyektil (untuk akurasi dan memperpanjang jarak) dan "dibor halus" (lubang internal laras dibuat halus, tidak menghasilkan rotasi bagi proyektil namun dapat mempercepat produksi dan memperpanjang masa penggunaan) - dan masing-masing dijuluki sebagai "bedil recoilless" atau "senjata recoilless". Akan tetapi, istilah "recoilless rifle" telah menjadi julukan bagi keduanya dalam dokumen sejarah terlepas dari julukan aslinya.

Bedil/senapan tanpa recoil adalah senjata yang bisa digunakan dalam dua macam cara baik berupa senjata artileri atau senjata anti tank tergantung dari medan tempurnya dan proyektil yang digunakan. Fitur tanpa recoil dari beberapa senjata memungkinkan desain mereka untuk dibuat ringan - biasanya hanya membutuhkan sebuah kru yang terdiri dari dua orang - yang bisa dibawa dengan tangan meskipun melalui berbagai medan. Akan tetapi tanpa recoil pada senjata, biasanya membatasi jarak tembak dan penetrasi serta kecepatan tembakan per menitnya.

Walaupun mereka bukan satu-satunya solusi dalam pertempuran, tapi mengingat keterbatasan senjata yang dimiliki oleh pasukan Angkatan Udara Jerman, mereka membuktikan diri sebagai senjata yang pantas dan efektif. Senapan tanpa recoil menyingkirkan efek buruk dari kekuatan recoil yang dihasilkan oleh peluncuran amunisi dengan cara menyediakan solusi bagi pra-pengolahan yang komplit setiap proyektil/propelan yaitu mengeluarkan sisa dorongan propelan melalui bagian belakang tabung peluncur (berlawanan dari senjata biasa, yang mengeluarkannya dari pucuk moncong laras).

Sehingga aksi tersebut menghasilkan dorongan kedepan - proyektil peluru - dan dorongan kebelakang - lontaran selongsong melalui bagian bokong senapan. Dengan cara ini, kekuatan recoil menjadi terkontrol. Namun bukan berarti bahwa senjata tanpa recoil tidak menghasilkan ledakan recoil, hanya saja sebagian besar tekanan dihilangkan oleh aksi recoilless tadi. Keseluruhan aksi bergantung pada sistem ventilasi gas yang baik sehingga, maintenance terhadap beberapa senjata menjadi sangat tinggi dan vital (jika dibandingkan senjata artileri lainnya) untuk mencegah kekeliruan dalam sistem operasinya.

LG40 Jerman memiliki dua tipe spesifikasi proyektil yaitu tipe High-Explosive/Berdaya Ledak Tinggi (75x130mm R HE) dan Armor-Piercing/Penghancur Baja (75x200mm R AP). Merupakan varian modifikasi dari hulu ledak artileri yang sudah ada, dibedakan melalui bagian selongsongnya (terbuat dari kertas), yang secara signifikan mempercepat pembuatan dari tiap-tiap keturunannya. Varian dari HE adalah Gebirgsgeschutz 36 7.5cm (75mm) sementara varian dari AP adalah Feldkanone 16 7.5cm (Model Baru) dan desain dari proyektil kaliber 75mm memungkinkannya bisa menjadi lebih kuat untuk standar pertempuran tahun 1930/1940an (sebagai contoh, proyektil berkaliber sama digunakan pada tank kelas menengah Panzer 4).

Proyektil 75mm dari LG40 diisi melalui bagian belakang senjata (berlawanan dengan mortar yang dimasukkan melalui moncong laras) yang dilengkapi pegangan dipucuk breech yang berguna untuk menggeser blok ke kanan, sehingga membuka penutup dibagian dasar laras untuk memasukkan peluru 75mm. Senjata tersebut, secara keseluruhan berbobot beberapa ratus pon dan larasnya (dengan leher yang meruncing kedepan dari bagian tengah) mempunyai panjang 1.5 kaki (2.5 kaki jika diukur bersama dengan bagian yang berada pada sistem body).

Breech terdiri dari breech blok geser horisontal yang juga digunakan oleh sistem artileri lapangan. Laras senjata bisa ditinggikan melalui putaran roda tangan antara -15 sampai +42 derajat untuk variasi sudut serangan dan sudut melingkar bisa secara efektif memutar 360 derajat.

Kru yang terlatih dan berpengalaman dapat menembakkan sekitar 3-6 peluru per menit dengan jarak 7,400 yard, memberikan pasukan penerjun pencapaian bagus dalam pertempuran melawan lapis baja musuh, pasukan yang terkonsentrasi dan bahkan pertahanan musuh (untuk perkembangan kedepannya).

Tabung peluncur terpasang pada trolley beroda dua, as penyangga terbuat dari logam (campuran antara almunium dan magnesium). Ukurannya yang tidak terlalu besar memungkinkan penerjunan menggunakan parasut dan pemindahan dapat dilakukan oleh dua orang kru dengan cara mengangkat kaki dibelakang roda, menarik dan memindahkannya ke posisi yang diinginkan.

Ketika perang di Eropa telah berkecamuk total di tahun 1941, LG40 di produksi dalam beberapa seri dan digunakan Jerman pada invasi ke Krete (yang terkenal dengan sebutan "Battle of Crete/Perang Krete"). Perang tersebut meletus pada 20 Mei 1941 dan bertahan selama 11 hari dimana 14,000 pasukan penerjun Jerman terlibat dan didukung oleh pengebom, gliders dan pasukan sekutunya (Italia) menyerang posisi pertahanan yang dibuat oleh pasukan Inggris, Yunani, Australia dan Selandia Baru.

Serangan tersebut memakan korban, 23.800 pasukan Sekutu dan pasukan Poros hanya memakan korban 6.698 (2.700 diantaranya pasukan Italia yang membantu Jerman dalam serangan tersebut), terbilang sukses dikubu German-Poros. LG40 yang digunakan dalam invasi melalui penerjunan menggunakan dua parasut.

Pasukan menyukai desain alaminya yang relatif ringan dan kekuatan penghancur dari proyektil 75mm terhadap semua jenis target. Senjata tersebut dapat ditembakkan dan dengan cepat dapat segera di isi ulang untuk ditembakkan kembali dalam hitungan menit dan larasnya yang bisa dinaikkan memungkinkan untuk menembak area pegunungan.

Akan tetapi, desain LG40 bukan tanpa kekurangan yaitu sistem gas expulsion terbukti temperamental sehingga sistem pendukung pemasangan beresiko mengalami kerusakan setelah digunakan. Dari isu yang beredar ketahui bahwa ada pembatasan penggunaan LG40 dalam perang dikarenakan hal diatas - LG40 digunakan sampai tahun 1945 (tahun terakhir perang). Spesimen yang berhasil disita oleh pasukan Sekutu membuktikan bahwa LG40 memang benar menghasilkan sedikit recoil atau bahkan tidak sama sekali.

Secara keseluruhan, 450 senjata LG40 telah diproduksi untuk pasukan udara dan darat Jerman (termasuk Waffen-SS). Kesuksesan dari senjata LG40 7.5cm di Crete memacu pembuatan senjata berkaliber lebih besar seperti "LG40 10cm" Krupp yang didesain tahun 1942.

Asal Negara: Nazi Jerman
Perusahaan: Rheinmetall - Nazi Jerman
Tahun Pembuatan: 1941
Panjang Total: 750mm (29.53in)
Panjang Laras: 458.00mm (18.03in)
Berat (Kosong): 319.67lbs (145.00kg)
Amunisi: 75x103mm (HE); 75x200mm (AP)
Sistem Kerja: Recoiless; Tembakan Tunggal; Isi Ulang
Pengisian Peluru: Tembakan Tunggal
Kecepatan Peluru: 1,150ft/sec (351m/sec)
Kecepatan Tembakan: 6 Peluru per menit
Jarak Tembak: 22,300ft (6,797m; 7,433yds)
Pembidik: Besi
Varian:
- Leichtgeschutz 1 (LG 1) 7.5cm - Julukan Resmi Produksi.
- Leichtgeschutz 40 (LG 40) 7.5cm - Julukan Seri Dasar.
Operator: Nazi Jerman

Back to posts
Comments:

Post a comment



devilova.xtgem.com

Teya Salat